Perumpamaan tentang Penguasa Muda yang Kaya yang terdapat dalam Injil Matius dan Markus sering kali digunakan sebagai contoh utama tentang apa yang terjadi ketika kita tidak mau menyerahkan harta, jabatan, dan keinginan kita untuk mengikut Yesus. Setiap hari kita dihadapkan pada tantangan yang sama seperti yang dihadapi oleh pemuda ini, yaitu menempatkan diri kita di urutan kedua dan menjadikan Yesus sebagai fokus kita. Di dunia yang menekankan untuk mengutamakan kebutuhan, keinginan, dan perasaan kita sendiri daripada orang lain, kami telah bermitra dengan sebuah pelayanan yang berusaha untuk melawan ideologi ini dengan sebuah pernyataan sederhana, "Saya yang kedua". 

I Am Second adalah organisasi nirlaba yang diluncurkan pada tahun 2008 yang menyalakan harapan dan menginspirasi orang-orang untuk hidup bagi Tuhan dan sesama. Situs webnya, iamsecond.com, menampilkan kisah-kisah tertulis dan film dari lebih dari 150 atlet, aktor, model, musisi, influencer budaya, dan orang-orang biasa yang telah melangkah di depan kamera dan menyatakan, "I Am Second."

Lebih dari seratus orang yang menginspirasi telah duduk di kursi putih yang terkenal itu untuk berbagi transformasi mentah mereka dari kehancuran menjadi kesembuhan. Sekarang giliran Nick. Kesaksian Nick telah memikat jutaan orang karena meskipun ada kehancuran yang tulus, namun ada kesembuhan yang lebih besar lagi dalam pesannya dan semua ini dibagikan melalui kejujuran yang tidak disaring. Karena kemampuan I Am Second untuk menangkap sebuah kesaksian dalam bentuk cerita yang lebih tinggi dengan tetap mempertahankan keaslian penyediaan Tuhan, Nick tidak bisa lebih bersemangat lagi untuk membagikan ceritanya sekali lagi. 

Apakah Anda Kedua?

Apa yang akan terjadi pada Penguasa Muda yang Kaya itu jika ia menjual semua hartanya dan mengikut Yesus? Ketika kita melihat apa yang terjadi pada para murid - menyaksikan mukjizat yang tak terhitung jumlahnya, menerima karunia dari Roh Kudus yang jauh lebih besar daripada karunia duniawi apa pun, dan tentu saja menerima kehidupan kekal di kota yang terbuat dari emas - kita bisa berasumsi bahwa pemuda itu akan menjadi jauh lebih kaya. Tentu saja kita tahu bahwa jalan menuju kekekalan bukanlah tanpa kesulitan, dan itulah yang membuat pemuda itu tidak mau mengikut Yesus. Syukurlah kita memiliki penuntun yang menolong kita di sepanjang jalan dan karena kita percaya kepada Kabar Baik, kita dipenuhi dengan pengharapan, bukannya keputusasaan.

Giliranmu

Ketika kita menerima kabar baik, naluri kita adalah untuk membagikannya kepada orang lain. Jadi mengapa kita ragu-ragu untuk membagikan berita terbesar yang telah kita terima, bahwa ada jalan menuju kekekalan dan nama-Nya adalah Yesus Kristus? Karena mengumumkan bahwa kita adalah yang kedua setelah makhluk kekal yang mengharuskan kita untuk menyerahkan harta duniawi bukanlah berita yang populer untuk dibagikan. Terlepas dari apa yang dikatakan oleh budaya bahwa hal tersebut layak menjadi kabar baik, sebagai orang Kristen kita semua memiliki bagian dari kabar baik tersebut, tetapi kita tidak tahu bagaimana cara membagikannya. I Am Second telah mengembangkan cara yang mudah untuk mulai membagikan kisah Anda kepada orang lain melalui inisiatif Live Second. Tonton saja salah satu dari ratusan kesaksian (Bethany Hamilton, Carrie Underwood, dan Brian Welch) yang telah mereka rekam dan Anda akan terinspirasi untuk membagikan kisah Anda. 

Sampai jumpa lagi

Bayangkan apa yang akan terjadi jika para murid tidak pernah membagikan kabar baik setelah Yesus pergi? Jika mereka menyimpannya dan semua yang telah mereka saksikan untuk diri mereka sendiri? Berapa banyak dari kita saat ini yang akan menjadi orang Kristen tanpa pernah mendengar tentang Yesus? Dampak Injil terhadap dunia yang berfokus pada diri sendiri ini terlalu besar untuk diukur. Kami mendorong Anda untuk menuliskan kesaksian Anda dan kemudian membagikannya kepada beberapa orang yang Anda percayai. Dan ketika kepercayaan diri Anda bertumbuh, bagikanlah dengan seseorang yang perlu mendengar kabar baik.