Pada bulan Maret, kami dengan senang hati mewawancarai kembali Joni Eareckson Tada, seorang penulis, pembawa acara radio, dan advokat disabilitas terkenal di dunia yang mendirikan Joni and Friends, sebuah pelayanan yang didedikasikan untuk membawa Injil dan sumber-sumber praktis kepada orang-orang yang terkena dampak disabilitas di seluruh dunia.
Untuk mengawali wawancara, Joni membagikan pergumulannya dengan depresi dan keraguan akan kebaikan Tuhan setelah kecelakaan yang dialaminya. Dia menekankan bahwa kuasa kasih melalui tubuh Kristuslah yang membantunya mengatasi keputusasaannya. Ketika Tuhan berbicara kepada Joni melalui Mazmur 62:8, "Percayalah kepada Tuhan pada segala waktu," ia memilih untuk percaya bahwa Tuhan memiliki rencana bagi hidupnya bahkan dalam menghadapi tragedi yang tak terpikirkan. Selama 56 tahun terakhir, Joni telah memandang Juruselamatnya, belajar bagaimana hidup dan mengasihi dengan baik dari kursi rodanya.
Joni mengenang sebuah pengalaman di luar negeri yang menandai dirinya selamanya. Setelah melihat seorang wanita yang sangat cacat dan miskin menyeberangi jalan yang sibuk di Filipina, Joni tergerak untuk menghabiskan hidupnya dengan fokus untuk membantu orang lain yang kurang beruntung darinya. Sejak tahun 1979, Joni and Friends telah memajukan pelayanan disabilitas dan mengubah gereja dan komunitas di seluruh dunia. Joni and Friends International Disability Center (IDC) berfungsi sebagai pusat administrasi untuk program dan lokasi pelayanan di seluruh Amerika Serikat yang memberikan pelayanan kepada ribuan keluarga.
Apa yang baru dengan Joni?
Joni and Friends juga telah menetapkan fokus mereka pada mereka yang berada di lokasi yang dilanda perang, baru-baru ini membuka Retret Keluarga Internasional dan Liburan Pejuang untuk Ukraina yang diadakan di Jerman dan Polandia. Organisasi ini telah membantu mengevakuasi lebih dari 600 keluarga yang terkena dampak kecacatan, merelokasi mereka ke negara-negara seperti Swiss, Jerman dan Belanda, memberikan banyak dukungan seperti pasokan medis dan perumahan, serta pengharapan akan Injil.
Kenangan istimewa bagi Nick adalah ketika Life Without Limbs bermitra dengan Wheels for the Worldyang merupakan penjangkauan utama Joni and Friends. Wheels for the World telah mengubah begitu banyak kehidupan dengan membawa mobilitas dan harapan Injil kepada orang-orang yang terkena dampak disabilitas di seluruh dunia. Proyek terbaru adalah Pusat Pemulihan Kursi Roda Internasional di El Salvador yang melatih dan mempekerjakan para penyandang disabilitas. Joni berbicara tentang pentingnya tidak hanya membagikan kursi roda gratis, tetapi juga mengubah budaya dan memberikan martabat serta harapan kepada orang-orang.
Salah satu kekuatan yang paling kuat untuk melawan keputusasaan di tengah-tengah penderitaan adalah dengan melayani orang lain yang membutuhkan. Inilah cara Nick dan Joni menemukan tujuan dalam penderitaan mereka. Joni and Friends mewujudkan sebuah kebenaran yang telah dipegang teguh oleh Nick selama bertahun-tahun - "Jika Anda tidak mendapatkan keajaiban, Anda masih bisa menjadi keajaiban bagi orang lain."
Sumber daya khusus yang disoroti Nick dalam wawancara ini adalah buku baru Joni yang menginspirasi "Lagu-lagu Penderitaan,". Buku ini dipenuhi dengan refleksi yang menyentuh dan nyanyian rohani yang memberikan kenyamanan dan dorongan bagi mereka yang sedang menghadapi masa-masa sulit.
Kisah-kisah utama
Baru-baru ini Nick mendapat kesempatan istimewa untuk duduk bersama dengan Jordan Ross dari The Chosen. Karakter Jordan, Little James, adalah salah satu dari dua belas murid Yesus yang mengatasi kekecewaannya karena tidak kunjung disembuhkan dengan mempercayai Tuhan untuk menggunakan rasa sakitnya demi sebuah tujuan. Di luar layar, Jordan masih pincang. Dia bercerita kepada Nick tentang bagaimana dia telah belajar untuk menerima kecacatannya dan bagaimana hal itu telah menjadi bagian unik dari kisahnya. Ini adalah kesaksian lain tentang bagaimana Tuhan dapat mengubah kelemahan kita menjadi kekuatan dan kekecewaan kita menjadi janji Tuhan. Anda dapat menonton podcast lengkapnya di sini.
Life Without Limbs merasa terhormat untuk berbagi kesaksian yang kuat dari Joshua Black, 17 tahun. Joshua lumpuh karena kecelakaan trampolin beberapa tahun yang lalu. Berdiri teguh dalam imannya kepada Yesus Kristus, ia dengan berani menyatakan 2 Korintus 4:16-18, "Sebab itu kami tidak tawar hati. Sekalipun secara lahiriah kami merosot, namun secara batiniah kami dibaharui dari hari ke hari. Sebab kesusahan kita yang ringan dan yang hanya sementara ini, sedang mencapai kemuliaan yang kekal, yang jauh lebih besar daripada semuanya itu. Karena itu kami tidak mengarahkan pandangan kami kepada apa yang kelihatan, tetapi kepada apa yang tidak kelihatan, karena yang kelihatan itu sementara, tetapi yang tidak kelihatan itu kekal."
Kami ingin Anda melihat kesaksian lengkapnya di sini.
Salah satu kisah luar biasa lainnya untuk dibagikan adalah wawancara Nick baru-baru ini dengan peselancar profesional Bethany Hamiltonyang terkenal selamat dari serangan hiu pada tahun 2003. Dalam diskusi mereka, Hamilton berbagi pengalaman pribadinya dalam mengatasi kesulitan dan bagaimana dia mengatasi dampak dari serangan tersebut. Hamilton menekankan pentingnya komunikasi dalam keluarga dan mendorong para penyandang disabilitas untuk mengungkapkan kebutuhan mereka secara lebih terbuka. Ia juga membahas bagaimana cara untuk tetap rendah hati ketika berada dalam sorotan. Pandangan positif Hamilton terhadap kehidupan dan kemampuannya untuk mengubah tragedi menjadi kemenangan menjadi inspirasi yang kuat bagi siapa pun yang menghadapi masa-masa sulit, dan Anda dapat melihat seluruh wawancara di sini.
Sampai jumpa lagi.
Sebagai penutup, kami ingin menyampaikan sebuah pesan harapan dan dorongan dari Nick. "Ketika Anda mengeja D-I-S-A-B-L-E-D yang cacat, dan Anda menaruh GO di depannya, itu berarti ALLAH MAHA KUASA." Nick berbicara berdasarkan pengalamannya bahwa ketika keadaan tidak masuk akal, kita melayani Tuhan yang dapat kita percayai sepenuhnya. Dia mendorong mereka yang menderita disabilitas untuk mengetahui bahwa keterbatasan fisik mereka tidak membatasi tujuan dan rencana Allah bagi kehidupan mereka.
Jika Anda atau orang yang Anda cintai berjuang menghadapi dampak dari disabilitas, kami mengundang Anda untuk mengunjungi Champions for the Disabled di mana Anda dapat terhubung dengan sumber daya dan alat bantu untuk mendukung Anda lebih lanjut.